BAB I
Antropologi
A.Pengertian Antropologi
Antropologi adalah
ilmu tentang manusia, masa lalu dan kini, yang menggambarkan manusia melalui
pengetahuan ilmu sosial dan ilmu hayati (alam), dan juga humaniora. Antropologi
berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti
"manusia" atau "orang",
dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar",
"berakal") atau secara etimologis antropologi berarti ilmu yang
memelajari manusia.
Antropologi bertujuan untuk lebih
memahami dan mengapresiasi manusia sebagai spesies homo sapiens dan makhluk
sosial dalam kerangka kerja yang interdisipliner dan komprehensif. Oleh karena
itu, antropologi menggunakan teori evolusi biologi dalam memberikan arti dan
fakta sejarah dalam menjelaskan perjalanan umat manusia di bumi sejak awal
kemunculannya. Antropologi juga menggunakan kajian lintas-budaya (Inggris cross-cultural) dalam
menekankan dan menjelaskan perbedaan antara kelompok-kelompok manusia dalam
perspektif material budaya, perilaku sosial, bahasa, dan pandangan hidup (worldview).[1]
Dengan orientasinya yang holistik,
antropologi dibagi menjadi empat cabang ilmu yang saling berkaitan, yaitu:
antropologi biologi, antropologi sosial budaya, arkeologi, dan linguistik.
Keempat cabang tersebut memiliki kajian-kajian konsentrasi tersendiri dalam
kekhususan akademik dan penelitian ilmiah, dengan topik yang unik dan metode
penelitian yang berbeda.
Antropologi lahir atau berawal dari
ketertarikan orang-orang Eropa pada ciri-ciri fisik, adat istiadat, dan budaya
etnis-etnis lain yang berbeda dari masyarakat yang dikenal di Eropa.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal,
tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, memiliki
ciri fisik dan bahasa yang digunakan serupa, serta cara hidup yang sama.
Pengertian Antropologi menurut
para ahli
David
Hunter
Antropologi
adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat
manusia.
Koentjaraningrat
Antropologi
adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisikmasyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
William
A. Haviland
Antropologi
adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian
yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
B.Hubungan Ilmu antropologi dengan ilmu
lainnya
- Hubungan antropologi dengan
ilmu Geologi
Ilmu
geologi memiliki peran yang cukup penting didalam antropologi, Karena fungsi
dari ilmu geologi yang mempelajari tentang ciri-ciri bumi dan perubahannya ini
sangat berpengaruh dalam sub bab antropologi yaitu paleoantropologi dan
prehistori. Dan ilmu geologi berperan dalam menentukan umur relatif
dari fosil-fosil makhluk primat dan fosil-fosil manusia dari zaman dahulu,
serta artefak-artefak dan bekas-bekas kebudayaan yang digali dalam
lapisan-lapisan bumi.
- Hubungan antara Antropologi dan
Paleontologi
Ilmu
paleontologi dalam antropologi berperan sebagai ilmu yang meneliti fosil
makhluk-makhluk dahulu kala untuk membuat suatu rekontruksi tentang
proses evolusi bentuk-bentuk makhluk dari dahulu kala hingga sekarang.
- Hubungan antara Antropologi dan
Anatomi
Ilmu
anatomi sangat dibutuhkan dalam antropologi, hal ini dikarenakan ilmu anatomi
berfungsi untuk meneliti ciri-ciri dari barbagai bagian kerangka manusia,
berbagai bagian tengkorak, dan ciri-ciri dari bagian tubuh manusia pada
umumnya, menjadi obyek penelitian yang terpenting dari seorang ahli antropologi
fisik untuk mendapatkan pengertian tentang asal mula dan penyebaran manusia
serta hubungan antara ras-ras di dunia.
- Hubungan Antropologi dan Ilmu
Kesehatan
Kedua
bidang ilmu ini saling berkesinambungan karena ilmu antropologi dapat
memberikan informasi tentang data kesehatan masyarakat dari berbagai daerah
serta aneka warna kebudayaan,metode dan cara untuk dan menyesuaikan diri dengan
kebudayaan dan adat istiadat setempat, sehingga hal ini memudahkan mereka yang
ingin atau akan bekerja diluar daerah.
- Hubungan Antropologi dan Ilmu
Linguistik
Dalam
melakukan suatu penelitian, ilmu antropologi memerlukan topangan dari berbagai
ilmu lainnya yang salah satunya adalah ilmu linguistik yang membant dalam
mengenal dan memahami bahasa suatu suku bangsa yang akan dijadikan objek
penelitian.
- Hubungan Antropologi dan
Arkeologi
Ilmu
antropologi terbagi menjadi dua, yaitu antro biologi dan antro budaya.
Dan didalam bahasan antrobudaya terdapat sub bahasan yang disebut prehistori,
sub bahasan inilah yang kemudian memerlukan ilmu arkeologi sebagai sarana ilmu
untuk mengetahui sejarah perkembangan kebudayaan manusia dan suku-suku bangsa
sejak sebelum mengenal tulisan sampai kepada masa sekarang.
- Hubungan Antropologi dan Ilmu
Sejarah
Sejarah,
memiliki kaitan yang sangat penting dan erat dengan antropologi karena ilmu
sejarah menyumbang fakta dan data masa lampau suatu daerah, sehingga kita dapat
mengetahui sejarah dan perkembangan suatu suku bangsa yang akan dijadikan
sebagai objek kajian atau penelitian dalam antropologi.
- Hubungan Antropologi dan
Geografi
Geografi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi beserta isinya. Dan isi dari
bumi itu sendiri adalah flora, fauna dan bentang alam yang terdapat di
permukaan bumi. Sehingga jika dilihat dari objek kajian geografi yang
juga menyebutkan manusia, maka dengan kata lain geografi memerlukan sentuhan
antropologi dalam kajiannya. Hal ini dikarenakan antropologi mempelajari
tentang berbagai warna manusia, baik dari segi suku bangsa, etnis, maupun ras.
Begitu pula sebaliknya, antropologi juga memerlukan geografi untuk
memepelajari tentang bentang alam. Karena salah satu yang mempengaruhi
kebudayaan manusia adalah keadaan lingkungan fisik tempat mereka hidup.
- Hubungan Antropologi dan Ekonomi
Keadaan
masyarakat sangat mempengaruhi kekuatan, proses serta hukum-hukum yang berlaku
dalam aktivitas ekonomi masyarakat. Untuk membangun perekonomian disuatu
negara, seorang ahli ekonomi memerlukan bahan komparatif mengenai berbagai
unsur kemasyarakatan dalam negara tersebut. Dan untuk mengumpulkan
data-data atau keterangan tersebut ilmu antropologi sangat
diperlukan. Begitu juga sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam
bidang ekonomi akan berdampak pada perubahan kebudayaan.
- Hubungan Antropologi dan Hukum
Antropologi
digunakan oleh banyak ahli hukum, terutama hukum adat. Untuk melakukan
penelitian tentang hukum adat yang berlaku di beberapa tempat. Anttropologi
penting digunakan karena hukum adat bukan merupakan hukum yang tertulis, melainkan
hukum yang timbul dan hidup langsung dalam masyarakat.
Antropologi
juga memerlukan bantuan dari ilmu hukum karrena setiap masyarakat pasti
mempunyai hukum yang digunakan dalam pengendalian sosial. Hukum yang berlaku
dalam masyarakat turut mempengaruhi kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat
tersebut. Untuk itu seorang antropolog harus mempunyai pengetahuan umum tentang
konsep-konsep hokum secara umum.
- Hubungan Antropologi dan ilmu
Administrasi
Secara
umum ilmu administrasi mempelajari hal-hal yang menyerupai ekonomi. Misalnya
tentang agrarian yang dibahas dalam administrasi. Masalah ini dapat
dikaji dan diteliti melalui metode-metode yang terdapat dalam ilmu antropologi.
- Hubungan Antropologi dan ilmu
Politik
Dalam
meneliti maupun menganalisa suatu sistem politik maupun kekuatan politik dari
suatu Negara tentusaja memperhatikan sistem pemerintahan, kekuatan-kekuatan
politik dan masalah latar belakang budaya dari kekuatan politik tersebut.
Adapun yang menyangkut latar belakang kekuatan politik yaitu prinsip ideology,
sistem norma, adat istiadat dan tradisi dari semua kalangan yang menyusun
kekuatan politik tersebut. Agar dapet memahami latar belakang penyusun kekuatan
politik tersebut, diperlukan metode analisa antropologi. Seorang
antropolog dalam mempelajari suatu masyarakat atau suatu suku pati juga akan
menghadapi tentang konsep kekuasaan yang terdapat dalam suku tersebut. Dalam
menganalisa fenomena tersebut sudah tentu mereka memerlukan bantuan dari ilmu
politik.
C.cabang cabang ilmu Antropologi
Secara garis besar
percabangan ilmu antropologi dibagi menadi dua yaitu Antropologi Fisik dan
Antropologi Budaya. Untuk mempermudah pembelajaran maka kita akan membahas satu
persatu, dimulai dari antropologi Fisik beserta percabangannya kemudian
Antropologi Budaya da cabang-cabangnya
Antropologi fisik merupakan salah satu
sub keilmuan Antropologi yang secara khusus mengkaji manusia melalui kacamata
fisik. Kajian antropologi fisik sendiri meliputi pengkajian tentang kerangka
manusia sampai ciri-ciri tubuh manusia. Antropologi fisik memiliki dua
percabangan yaitu Paleo-antologi dan somatologi. Paleo-antologi merupakan
percabangan dari antropologi fisik yang mempelajari asal usul manusia manusia
dan evolusi melalui pengamatan fosil. Sedangkan Samatologi merupakan
percabangan dari antropologi fisik yang mempelajari keberagaman ras-ras manusia
dengan mengamati fisik dari manusia tersebut.
Antropologi Budaya merupakan salah satu
cabang antropologi yang mengkaji tentang kebudayaan-kebudayaan yang dihasilkan
dari manusia. Cabang antropologi budaya meliputi Prehistori, Etnolinguistik,
Etnologi, Etnopsikolog i,Antropologi spesialis, dan antropologi terapan.
Ø
Prehistori : cabang antropologi yang mempelajari penyebaran dan perkembangan
budaya manusia sebelum mengenal tulisan
Ø
Etnolinguistik : cabang antrpologi yang mempelajari tentang suku-suku bangsa di
dunia dari segi bahasa
Ø
Etnologi : cabang antropologi yang mempelajari asas-asas kebudayaan manusia Ø
Etnopsikologi : cabang antropologi yang mempelajari kepribadian bangsa serta
peranan-peranan individu pada bangsa dalam perubahan adat istiadat maupun nilai
dengan menggunakan metode dan konsep psikologi
Ø
Antropologi spesialasasi : cabang antropogi yang memfokuskan pada
spesialis-spesialistertentu, terdapat beberapa contoh yaitu antropologi
ekonomi, antropologi politik, antropologi kependudukan, antropogi kesehatan
jiwa, antropologi pendidikan dan antropologi perkotaan
Ø Anropogi kontempoer : cabang antropologi
yang membahas tentang perkembanagangan antropologipada dewasa ini.
BAB II
LINGKUP ANTROPOLOGI DAN
KONSEP
DASAR EVOLUSI
A.Lingkup
antropologi fisik
1. Antropologi Fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak
perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya
dalam berbagai jenis (spesies). Contoh : Para antropologi umumnya memiliki
anggapan bahwa nenek moyang manusia adalah sejenis kera dan monyet, karena
memiliki kemiripan-kemiripan tertentu.
a. Paleoantropologi
Merupakan ilmu tentang
asal-usul atau soal terjadinya evolusi makhluk hidup manusia dengan
mempergunakan bahan penelitian melalui sisa-sisa tubuh yang telah membatu, atau
fosil-fosil manusia dari zaman ke zaman yang tersimpan dalam lapisan bumi dan
didapat dengan berbagai penggalian.
b. Antropologi Biologis
Merupakan bagian ilmu
antropolgi yang mempelajari suatu pengertian tenteng sejarah terjadinya aneka
warna makhluk manusia jika dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya, baik lahir
(fenotipik), seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, indeks tengkorak,
bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi badan dan bentuk tubuh maupun
sifat bagian dalam (genotipik), seperti golongan darah dan sebagainya. Manusia
dimuka bumi ini terdapat beberapa golongan berdasarkan persamaan mengenai
beberapa ciri tubuh. Pengelompokkan seperti itu dalam ilmu antropologi
disebut ras
B.
Konsep Dasar Kajian Evolusi
Evolusi
bisa di definisikan sebagai suatu perubahan atau perkembangan, seperti perubahan
dari sederhana menjadi kompleks. Perubahan itu biasanya di anggap lamban laun.
paradigma yang berkaitan dengan konsep evolusi tersebut adalah evolusioanisme
yang berarti cara pandang yang menekankan perubahan lambat laun menjadi lebih
baik atau lebih maju dari sederhana ke kompleks.
Evolusi
adalah perubahan dan perkembangan mahkluk hidup dari waktu ke waktu Melalui
sudut pandang ilmiah dan evalolusioner, berpegang pada asumsi bahwa manusia
mewakili tahap_tahap dalam evolusi kehidupan. Evolusi biologis atau evolusi
organik merupakan proses perkembangan segala bentuk kehidupan. Teori evolusi
organik mengtakan bahwa tumbuh_tumbuhan dan binatang yang kita lihat sekarang
ini adalah keturunan dari nenek moyang yang keadaanya lebih sederhana. Nenek
moyang itu merupakan keturunan nenek moyang mereka yang jauh lebih sederhana,
yang hidup beberapa juta tahun sebelumnya kehidupan. Pada umumnya teori ini
mengatakan bahwa kehidupan berasal dari sederhana menuju ke bentuk lebih
tinggi.
Terdapat
empat kekuatan utama evolusi, yakni: mutasi, seleksi, hybridiasi, dan
penyimpangan genetika.
- Mutasi
adalah modifikasi, baik fisik maupun kimiawi, dalam struktur dalam gen,
hal ini di ketahui berasal dari dua macam sumber yang umum yakni sumber
internal dan eksternal. Modifikasi internal mungkin sebagai kerja
dari biokimiawi, atau penyusunan ulang fisik. Sumber eksternal mutasi
mungkin dapat di jelaskan karena pengaruh dari luar seperti tradisi
nuklir, sinar x, beta, gama dan agen_agen seperti bentuk_bentuk Nitrogen
dan banyak lainnya.
- Seleksi
(seleksi alam). adalah proses di mana adaptasi dapat di capai. Seleksi
tidak pernah di pandang punya arti terlepas dari lingkungan karena hal ini
merupakan proses di mana populasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan
khusus.
- Hybridasi
adalah hasil dari kombinasi genetika baru melalui persilangan, terjadi
hampir pada kebanyakan spesies hidup termaksuk manusia modern. Hybridasi
meningkatkan variasi genetik.
- Penyimpangan
genetik adalah proses di mana frekuensi gen berubah karena adanya
kesempatan. Kecepatan di mana perubahan demikian itu terjadi kebanyakan
tergantung pada ukuran populasi. Pada umumnya semangkin kecil populasi
maka semangkin besar kecepatan perubahan pada frekuensi yang demikian itu
dan semangkin ekstrem dampaknya terhadap susunan genetik dari populasi.
C.
Evolusi primata dan Ras
1. Evolusi Ciri_Ciri Biologis
Sumber
ciri_ciri organisme fisik. Para ahli menjelaskan bahwa ciri biologi itu berada
di dalam “gen”, dari setiap organisme, baik bersel satu maupun
organisme mahkluk kera dan manusia yang terdiri dari beberapa triliun sel. Pada
mahkluk yang organisme_nya kompleks (misalnya kera dan manusia), sel_sel yang
membentuk tubuhnya hampir berjumlah lebih dari 10 triliun, yang masing_masing
berbeda fungsi dan tugasnya dalam organisme.
Walupun
demikian, tiap sel memiliki inti yang sama. Inti sel manusia, misalnya,
terdiri dari 46 bagian yang mirip ulat_ulat kecil yang terdiri dari
serat_serat berspiral, di sebut kromoson. Pada
kromoson_kromoson inilah terletak beribu_ribu pusat kekuatan dengan berbagai
macam struktur biokimia yang khas, yang menybabkan suatu ciri yang khusus yang
dimiliki organisme yang bersangkutan. Satu pusat kekuatan seperti itulah
yang di sebut dengan gen. satu gen, atau kombinasi dari beberapa gen , mnenjadi
penyebab dari satu ciri lahir dari organisme, sedang gen lainya penyebab dari
beberapa ciri lahir.[1][5]
Mahkluk
primata pendahulu manusia kira_kira satu abad yang lalu, teka_teki mengenai
nenek_moyang manusia ini di yakini dapat terpecahkan apabila orang telah
berhasil menemukan fosil_fosil dari mahkluk yang merupakan penghubung (missing
link) antara kera dan mahkluk manusia dalam silsilah kehidupan mahkluk manusia
di muka bumi.
Dengan
adanya penelitian paleoantropologi pada awal abad ke_20 ini sekarang
sudah ada suatu pendirian yang kucup mantap mengenai mahkluk induk ini. Mahkluk
primat yang semula di anggab sebagai mahkluk yang menurunkan manusia dan jenis
kera besar, seperti orang utan, gorilla dan sebagainya antara lain di temukan
fosil rahang bawahnya di saint_gaudens (perancis selatan) yang di
beri nama Drypithecus.
Di
dalam sel sperma berpadu dengan sel telur, maka terbentuklah suatu sel buah,
atau zygote. Melalui proses mitosis, dari zygote itu akan muncul seluruh
tubuh organisme yang baru. Proses mitosis bagi semua sel itu sama, kecuali pada
sel gamete, yaitu sel_sel sperma pada pria dan sel_sel telur pada
wanita.
Pembentukan
sel_sel baru tidak terjadi melalui pembelahan kromoson , melainkan melalui
pemisahan dari ke_46 kromoson dari 23 kromoson, dan masuk ke dalam dua sel
kelamin yang berbeda. Saat itu merupakan saat yang sangat penting, karena
jumlah gen yang menentukan berbagai ciri organisme yang akan masuk ke dalam sel
kelamin A dan A1, akan terjadi secara kebetulan belaka.
Oleh
karena itu dapat di pahami bahwa hanya sebagian dari ciri-ciri ayah yang secara
kebetulan berada dalam sel telur yang di buahi, menjadi bahan bagi pembetukan
organisme yang baru itu. Dari ciri-ciri ayah dan ibu yang kebetulan terdapat dalam
dalam sel-sel kelamin itu juga tidak semua akan tampak lahir dalam organisme
yang baru, karena hanya ciri-ciri pada gen yang kuat (dominan) saja
yang akan tampak, sedang ciri-ciri pada gen yang kuat (resesif), tidak. apabila
misalnya, ayah mempunyai gen untuk rambut keriting yang dominan, tetapi ibu
mempunyai gen rambut kejur resesif, maka anak akan mempunyai rambut
keriting.
Dengan
demikian, anggapan popular yang mengira bahwa kalau rambut keriting dari ayah
bercampur dengan rambut kejur dari ibu, maka anak akan mendapat keriting-kejur.
Ini adalah anggapan yang salah.
Perubahan
dalam proses keturunan. Dari uraian di atas menjadi jelas bahwa suatu ciri
berasal dari seorang nenek_ moyang tertentu tidak dapat “bercampur”. Ciri_ciri
yang ada selalu tetap tersimpan di dalam gen yang di turunkan dan di sebarkan
kepada berpuluh_puluh, bahkan beratus_ratus angkatan berikutnya, karena adanya
kekuatan dari gen lain yang dominan, yang menyebabkan bahwa ciri_ciri tersebut
tidak muncul. Walaupun dalam kenyataan kita melihat bahwa dalam proses
pengembangbiakannya, nenek moyang lama kelamaan memperlihatkan
perbedaan_perbedaan ciri.
2.Aneka
Ragam Manusia
Salah Faham Mengenai Konsep Ras. Ras sebagai suatu golongan manusia
yang menunjukkan berbagai ciri tubuh yang tertentu dengan suatu frekuensi yang
besar, tetapi dalam sejarah bangsa-bangsa, konsepsi mengenai aneka warna ciri
tubuh manusia itu telah menyebabkan banyak kesedihan dan kesengsaraan, karena
suatu salah faham yang besar yang hidup dalam pandangan manusia berbagai
bangsa. Salah faham itu mengacaukan ciri-ciri ras ( yang sebenarnya harus
dikhususkan kepada ciri-ciri jasmani semata-mata ), dengan ciri-ciri rohani :
dan lebih dari itu, salah paham tadi memberi penilaian tinggi rendah kepada
ras-ras berdasarkan perbedaan tinggi-rendah rohani daripada ras itu.
Contoh-contoh tersebut adalah[2][7] :
Ras Caucasoid atau ras kulit putih
lebih kuat, maju, luhur daripada ras-ras lainnya.
Di Perancis, Pendirian menurut A. de
Gobineau yang berpendapt bahwa ras yang terunggul dan termurni adalah ras Arya.
Jerman, menurut De Gobineau bahwa
orang jerman keturunan langsung ras Arya.
Metode_Metode
untuk Mengklaskan Aneka Ras Manusia. Mengklasifikasikan aneka warna ras manusia
merupakan pusat perhatian bagi ilmu antropologi fisik, terutama memperhatikan
ciri-ciri lahir, atau ciri-ciri morfologi, pada tubuh individu-individu.
Ciri-ciri morfologi itu yang dalam praktek merupakan ciri-ciri fenotip, terdiri
dari dua golongan, yaitu[3][8] : 1) Ciri-ciri kualitatif (seperti warna kulit, bentuk
rambut dan sebagainya, dan 2) ciri-ciri kuantitatif (seperti berat badan, ukuran badan, index
cephalicus, dan sebagainya ). Metode ini disebut metode antropometri metode
yang hanya berdasarkan morfologi.
Seiring
berkembangnya zaman, metode ini sudah jarang dipergunakan, para ahli beralih
kepada metode filogenetik yang menekankan persamaan-persamaan dan
perbedaan-perbedaan, hubungan-hubungannya serta percabangannya.
Untuk
membangun suatu klasifikasi yang serupa itu faktor terpenting adalah ciri-ciri
genotipe yang terdapat pada individu-individu, contohnya ialah metode
mengklasifikasikan berdasarkan frekuensi golongan darah.
Salah Satu Klasifikasi Dari Aneka
Ras-Ras Manusia.
Menurut C. Linnaeus yang
merpergunakan warna kulit sebagai ciri terpenting dalam sistemnya.
Menurut J.F Blumenbach yang
mengkombinasikan ciri-ciri morfologi dengan geografi dalam sistemnya.
Menurut J. Deniker yang memakai
warna dan bentuk rambut sebagai ciri-ciri terpenting dalam sistemnya.
Menurut E. Von Eickstedt dan E.A
Hooton memakai unsur-unsur Filogenetik
1. Australoid
Penduduk
asli Australia
2. Mongoloid
• Asiatic
Mongoloid ( Utara, Tengah, Timur )
• Malayan
Mongoloid ( Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Taiwan )
• American
Mongoloid ( Amerika Utara, Selatan, Orang Eskimo )
3. Cauca
• Nordic (
Eropa Utara )
• Alpine (
Tengah dan Timur )
•
Mediteranaen ( Sekitar laut tengah, afrika Utara, Armenia Arab, Iran )
4. Negroid
• Afican
Negroid ( Benua Afrika )
• Negrito
( Tengah, Semenanjung Melayu, filipina )
•
Melanesian ( Irian, Melanesia )
5. Ras – Ras khusus
• Bushman
( Gurun Kalahari, Afsel )
• Veddoid
( Pedalaman Srilangka dan Sulsel )
•
Polynesian ( kepulauan Mikronesia & Polinesia )
• Ainu (
Pulau Karafuto dan Hokaido, Jepang Utara )
Daftar
Pustaka.
Ø https://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi
Ø http://www.kompasiana.com/ariiswahyudi26/antropologi-punya-cabang-cabang-ilmu-yang-benar-saja_54f821b2a33311641e8b51d7
Ø http://universitasislamoki.blogspot.co.id/2013/03/makalah-ruang-lingkup-antropologi.html
Ø Koentjaraningrat. Pengantar
Ilmu Antropologi. 2002. PT Rineka Cipta: Jakarta
Ø
stkip.files.wordpress.com/.../pendidikan-etnologi2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar