Tipografi merupakan salah satu bahasan
dalam bidang desain grafis yang berfokus pada teknik dan seni membuat teks
menjadi dapat dicerna dengan mudah. Perancangan teks pada tipografi dilakukan
melalui typesetting, yaitu pengaturan komposisi huruf dan teks.
Komposisi pada typesetting mencakup jenis huruf yang
digunakan, ukuran huruf, panjang baris, jarak antar baris, jarak antar kata,
dan jarak antar huruf. Bagian ini akan membahas bagaimana tipografi
diaplikasikan pada dokumen web, beserta dengan teknik-teknik yang membantu kita
dalam merealisasikan aplikasi tipografi tersebut.
Dasar Tipografi
Sebelum membahas bagaimana teknik
aplikasi tipografi pada dokumen web, kita terlebih dahulu akan melihat berbagai
hal-hal mendasar yang harus dimengerti oleh mahasiswa mengenai tipografi.
Prinsip Utama Tipografi
Sebagai salah satu pembahasan dalam ilmu
desain, tipografi memiliki prinsip yang sama dengan berbagai ilmu desain
lainnya: membuat sesuatu menjadi beguna, dan mudah
digunakan. Dalam konteks tipografi, tentunya hal ini diaplikasikan ke teks.
Fungsi utama dari tipografi ialah membuat teks menjadi berguna dan mudah
digunakan. Artinya? Tipografi berbicara tentang kemudahan membaca teks (readability)
dan kemudahan mengenali setiap huruf dan kata (legibility).
Tipografi menghidupkan teks dalam sebuah
tulisan. Tipografi membuat teks menjadi menarik, sehingga pembaca penasaran dan
ingin membaca teks. Tipografi memenjara pembaca dalam teks: sekali pembaca
mulai membaca, berhenti membaca dan melakukan hal lain akan menjadi sulit.
Tipografi diciptakan untuk menghargai konten (teks) dengan
memaksimalkan penampilan koten tersebut, dan tipografi diciptakan untuk memanjakan pembaca
dengan memberikan pengalaman yang menarik dalam membaca teks.
Respect the text, respect the reader,
respect the type.
—Allan Haley
Kutipan dari Allan Haley di atas
merupakan prinsip utama dari tipografi. Penghargaan terhadap teks, pembaca,
dan font(jenis huruf) merupakan hal yang harus dipraktekkan oleh
setiap desainer.
Typeface
Typeface merupakan karakter-karakter
yang dirancang secara khusus untuk digunakan bersama-sama. Sebagai karakter
yang dirancang untuk digunakan bersama-sama, tentunya sebuah typeface memiliki
kesamaan fitur-fitur desain. Yang dimaksud dengan fitur-fitur desain ialah
ciri-ciri visual dari karakter-karakter yang ada di dalam typeface. Untuk
mendapatkan kesamaan fitur, beberapa bagian dari sebuah karakter sering kali
akan ditemukan pada karakter lain dalam sebuah typeface yang sama.
Contoh
Kesamaan Fitur pada Huruf
Adapun beberapa contoh dari typeface
yang umum ditemukan yaitu: “Times New Roman”, “Arial”, “Helvetica”, “Courier
New”, dan “Calibri”. Perlu diperhatikan juga bahwa sebuah typeface juga
mencakup ketebalan, kemiringan, lebar, dan pembuat dari typeface tersebut. Hal
ini menyebabkan “Helvetica” dan “Helvetica Bold” merupakan dua typeface yang
berbeda, yang juga berbeda dengan “Adobe Helvetica” atau “ITC Helvetica”.
Pemilihan typeface pada sebuah teks akan
sangat berpengaruh terhadap mood pembaca ketika membaca atau
melihat teks tersebut. Perhatikan gambar di bawah:
Pemilihan
Typeface dan mood Pembaca
Sebagai teks yang memberikan peringatan,
tentunya kita dapat melihat bagaimana teks yang berada di bagian atas lebih
tidak terkesan “mengancam” dibandingkan teks yang berada di bawah. Jadi ingat,
pemilihan typeface yang tepat untuk dokumen web yang anda rancang akan sangat
penting dalam membangun mood pembaca. Ingat, respect
the text, respect the reader, respect the type!
Font
Istilah typeface dan font seringkali dipertukarkan,
dan menyebabkan kebinbungan kepada orang awam, padahal dalam dunia desain kedua
hal ini memiliki arti yang sangat berbeda. Jika typeface bericara tentang
karakter yang dirancang untuk digunakan bersama-sama, font (dalam konteks
tipografi web dan tipografi digital) berbicara mengenai file yang
menyimpan typeface.
Untuk mempermudah, bandingkan typeface
dan font dengan lagu dan MP3. Sebuah lagu merupakan karya seniman yang dapat
dinikmati dan diinterpretasikan pada medium apapun, sementara sebuah MP3
merupakan salah satu medium yang digunakan untuk memainkan lagu. Hal ini sama
dengan typeface, yang adalah merupakan karya seorang seniman (type designer)
yang dapat diinterpretasikan secara bebas, sementara font hanyalah medium yang
digunakan oleh komputer untuk menampilkan typeface.
Sebuah font dapat terdiri dari banyak
typeface. Misalnya, font “Helvetica Nueue” dapat saja memiliki typeface
“Hevetica Nueue”, “Helvetica Nueue Bold”, ”, “Helvetica Nueue Italic”,
“Helvetica Nueue Condensed”, dst.
Klasifikasi Huruf
Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, pemilihan huruf akan sangat berpengaruh terhadap mood dari
pembaca ketika membaca teks. Terdapat sangat banyak jenis huruf yang dapat
dipilih untuk menyampaikan pesan, dan pada umumnya setiap huruf memiliki
kepribadian dan pengaruh yang berbeda-beda. Pengetahuan akan seluruh jenis
huruf beserta dengan kepribadiannya tidak mungkin dapat dipelajari oleh hanya
satu orang, tetapi kita dapat mengklasifikasikan sebuah huruf untuk mengambil
kepribadian umum yang dimiliki huruf tersebut.
Dalam dunia web, terdapat lima
klasifikasi huruf yang dapat dicetak oleh browser, yaitu:
Serif
Huruf yang memiliki tanda dekoratif pada
ujung dari setiap huruf. Tanda dekoratif tersebut dikenal dengan nama “Serif”.
Jenis huruf ini umum digunakan pada bagian heading dari dokumen.
Sans-serif
Huruf yang tidak memiliki serif. Jenis
huruf ini biasanya digunakan untuk konten utama dari teks.
Serif vs
Sans-Serif (Tanda Merah = Serif)
Monospace
Pada jenis huruf ini, setiap huruf memiliki
ukuran lebar yang sama, sehingga huruf dapat disusun dengan rapi (sama panjang
dan lebar). Biasanya huruf jenis ini digunakan untuk kode program.
Cursive
Jenis huruf ini memodelkan cursive,
yaitu tulisan tangan manusia. Biasanya digunakan hanya sebagai dekorasi untuk
memperindah bagian tertentu dari dokumen (misal: kutipan). Huruf jenis ini
jarang digunakan untuk seluruh teks.
Fantasy
Huruf yang mengandung simbol atau
berbagai jenis dekorasi pada setiap karakter. Misalnya, huruf “a” dapat saja
berbentuk kelinci. Huruf ini biasanya digunakan sama seperti cursive, untuk
memperindah bagian tertentu dari dokumen.
Berikut adalah contoh kelima jenis
klasifikasi huruf yang ada pada web:
Kelima
Jenis Huruf pada Web
Selain menggunakan kelima jenis huruf yang
disediakan browser, tentunya kita juga dapat menambahkan sendiri huruf lain
yang ingin kita gunakan. Cara penambahan huruf menggunakan CSS, serta
penhgunaan huruf-huruf yang disediakan oleh browser dapat dibaca pada
bagian Web
Safe Font.
Sistem Pengukuran Huruf
Sistem pengukuran merupakan sebuah hal
yang sangat mendasar dalam perancangan apapun. Dalam merancang sebuah bangunan
misalnya, seorang arsitek harus mengetahui dengan baik sistem pengukuran yang
digunakan agar rancangan bangunan yang dibuatnya dapat dibangun dengan benar
oleh kontraktor. Sama halnya dengan arsitek, dalam merancang teks untuk dokumen
web, kita harus mengetahui bagaimana browser melakukan pengukuran font untuk
mendapatkan hasil yang optimal.
Pengukuran teks untuk web dilakukan
dengan menggunakan empat satuan, yaitu:
Ems (em)
Unit pengukuran em merupakan unit
pengukuran skala, yang meningkat atau menurun relatif terhadap ukuran teks
dasar. Misalnya, jika ukuran teks dasar dari sebuah dokumen web adalah 12pt, maka 1em dihitung sebagai 12pt. Dengan logika yang sama, 2em adalah 24pt, dan 0.5em adalah 6pt. Pengukuran dengan menggunakan em
sangat populer karena skalabilitas ini, yang menyebabkan kita dapat dengan
mudah mengubah pengukuran untuk seluruh elemen yang ada hanya dengan mengubah
ukuran teks dasar.
Pixels (px)
Pixel merupakan unit pengukuran
berukuran tetap, yang digunakan pada layar komputer. Satu pixel merupakan satu
titik pada layar komputer. Unit pengukuran ini biasanya digunakan untuk
menghasilkan dokumen yang mementingkan pengukuran tepat (seperti presentasi),
tetapi jarang digunakan karena sulit diubah ukurannya. Pengubahan ukuran pixel
penting untuk skalabilitas, sehingga misalnya satu kode dapat digunakan untuk
tampilan pada desktop dan mobile (handphone).
Points (pt)
Merupakan unit pengukuran yang digunakan
pada percetakan tradisional. 1pt sama dengan 1/72 inch. Seperti pixel, unit pengukuran ini
tidak fleksibel, sehingga umumnya hanya digunakan untuk dokumen web yang akan
dicetak.
Percents
(%)
Seperti em, percent merupakan unit pengukuran
skala yang ukurannya berubah sesuai dengan ukuran teks dasar. Perbedaan dengan
em ialah, jika 1em sama
dengan ukuran teks dasar, pada percent yang merupakan ukuran teks dasar
ialah 100%.
Perlu diingat bahwa keempat unit
pengukuran di atas digunakan untuk mengubah ukuran teks pada CSS, dan memiliki
arti yang berbeda jika digunakan pada konteks pecetakan tradisional. Keempat
unit ini nantinya akan digunakan sebagai unit ukuran pada properti font-size dari CSS, yang akan dibahas pada
bagian Font
Size.
Jarak Antar Baris
Sebuah teks yang panjang akan memiliki
beberapa baris. Jarak antar baris sangat penting untuk memastikan pembaca
mendapatkan pengalaman membaca yang maksimal. Jarak antar baris yang terlalu
dekat akan menyebabkan teks sulit atau bahkan tidak dapat dibaca. Di sisi lain,
jarak antar baris yang terlalu jauh akan menyebabkan teks terasa aneh untuk
dibaca.
Contoh
Perbedaan Jarak Antar Baris
Gambar Contoh
Perbedaan Jarak Antar Baris memperlihatkan bagaimana teks dengan jarak antar
baris yang berbeda akan mempengaruhi kemudahan membaca. Teks pada paragraf
pertama tidak memiliki jarak antar baris, sementara paragraf kedua memiliki
jarak antar baris sebesar 0.5em, dan paragraf ketiga memiliki jarak antar baris
sebesar 1.5em. Manakah
teks yang lebih mudah dibaca?
Penentuan jarak antar baris seperti yang
diperlihatkan pada gambar Contoh
Perbedaan Jarak Antar Baris di atas dilakukan dengan menghitung nilai leading,
istilah tipografi untuk jarak antar baris, pada percetakan tradisional. Gambar
di bawah memperlihatkan contoh area font dan leading:
Ukuran Font
dan Leading
Perhitungan jarak antar baris pada
dokumen web dilakukan dengan cara yang berbeda. Untuk mendapatkan jarak antar
baris, kita harus memberikan ukuran tinggi baris kepada
browser. Tinggi baris dihitung dengan menambahkan setengahjarak
antar baris pada atas dan bawah font, seperti yang ditunjukkan pada gambar
berikut:
Perhitungan
Jarak Antar Baris pada Browser
Seperti namanya, pengaturan jarak antar
baris pada dokumen web dilakukan dengan menggunakan propertiline-height, yang akan dibahas pada bagian Line
Height.
Jarak Antar Kata dan Huruf
Selain jarak antar baris, faktor lain
yang mempengaruhi kemudahan pembacaan sebuah teks ialah jarak antar kata dan
karakter. Idealnya, setiap paragraf dan baris memiliki jarak antar kata dan
karakter yang dibuat khusus untuk memaksimalkan kemudahan pembacaan teks.
Gambar dibawah menunjukkan perbandingan teks dengan jarak antar kata standar,
rendah, dan tinggi.
Contoh
Jarak Antar Kata Standar, Tinggi, dan Rendah
Seperti yang dapat dilihat, jarak antar
kata yang terlalu rendah akan menyebabkan pembaca sulit membedakan antara satu
kata dengan kata lainnya, sementara jarak antar kata yang terlalu tinggi akan
menyebabkan kesulitan pembacaan karena secara otomatis mata kita akan mengikuti
alur ruang kosong yang terbuka. Alur ini dikenal dengan istilah river.
River
River seringkali ditemukan ketika kita
menggunakan rata kiri dan kanan (justified) pada teks paragraf.
Penambahan dan pengurangan jarak antar kata utamanya dilakukan untuk mengurangi
river, agar pembaca dapat membaca dengan lebih nyaman. Sayangnya, CSS belum
memiliki properti yang mampu mengatur jarak antar kata dengan sempurna (kata
per kata atau baris per baris). Properti untuk perubahan jarak antar
kata, word-spacing, hanya dapat mengubah jarak antar kata secara
keseluruhan.
Jarak antar huruf, seperti jarak antar
kata memiliki kegunaan yang kurang lebih sama. Bedanya hanya pada pengontrolan
jarak. Sesuai dengan namanya, jarak antar kata mengatur jarak di antara dua
kata, sementara jarak antar huruf mengatur jarak antara setiap huruf yang ada
di dalam teks.
Contoh
Jarak Antar Huruf Standar, Tinggi, dan Rendah
Seperti yang dapat dilihat, jarak antar
huruf yang terlalu tinggi akan menghasilkan banyak river, sementara jarak antar
huruf yang rendah akan menyebabkan kesulitan dalam membaca kata.
Properti CSS untuk Tipografi
Bagian ini akan membahas berbagai
properti CSS yang dapat digunakan untuk mengontrol berbagai aspek tipografi
dari dokumen web.
Warna Teks
Salah satu hal pertama yang umumnya
dilakukan oleh seorang desainer atau pengembang yang ingin memperindah web yang
dikembangkan ialah dengan mengubah warna dan typeface dari teks. Tentu saja
terdapat banyak properti lain yang dapat digunakan, tetapi penrubahan typeface
dan warna merupakan salah satu perubahan yang memiliki dampak cukup besar pada
dokumen, dengan hanya sedikit usaha. Mengganti warna dan jenis tulisan milik
browser secara otomatis akan membuat halaman menjadi lebih unik.
Perubahan warna teks dapat dilakukan
dengan mudah: menggunakan properti color dari CSS. Properti ini menerima hanya satu nilai
saja, tetapi nilai yang diterima dapat diberikan dalam berbagai format. Kita
dapat memberikan kata kunci, nilai heksadesimal, RGB, RGBa, HSL, dan HSLa ke
properti ini. Begitupun, properti yang paling populer digunakan hanya ada dua,
aitu nilai heksadesimal dan nilai RGBa. Nilai heksadesimal digunakan karena
kemudahan dan interoperabilitas nilai ini (program pengolah grafis biasanya
menggunakan nilai ini), sementara nilai RGBa populer karena dukungan transparansi
dari CSS3.
Kode di bawah memberikan contoh
penggunaan properti color dari
CSS:
/*
Warna dengan kata kunci
*/
p {
color: blue;
}
/*
Warna dengan kata nilai heksadesimal
*/
p {
color: #0000FF;
/* Penulisan singkat
*/
color: #00F;
}
/*
Warna dengan nilai RGB
Sintaks: rgb(merah, hijau, biru)
*/
p {
color: rgb(0, 0, 255);
}
/*
Warna dengan nilai RGBa
Sintaks: rgba(merah, hijau, biru, transparansi)
*/
p {
color: rgba(0, 0, 255, 1);
}
/*
Warna dengan nilai HSL
Sintaks: hsl(warna, kejenuhan, intensitas-cahaya)
*/
p {
color: hsl(202, 100%, 50%);
}
/*
Warna dengan nilai HSLa
Sintaks: hsl(warna, kejenuhan, intensitas-cahaya, transparansi)
*/
p {
color: hsla(202, 100%, 50%, 1);
}
Jika ingin melihat efek tiap warna
dengan jelas, anda dapat bereksperimen secara langsung dengan kode yang dibuat
di atas. Nilai warna sendiri disarankan diambil langsung dari program pengolah
grafis seperti Photoshop untuk menghemat waktu dalam pengembangan. Program
pengolah grafis umumnya memiliki fitur untuk konversi warna ke berbagai format.
Font Properties
CSS memberikan banyak properti untuk
mengubah tampilan teks dari sebuah dokumen web. Properti-properti yang ada
dibagi ke dalam dua kateogri besar, yaitu properti berbasis font dan properti
berbasis teks. Mayoritas properti ini diawali dengan nama kategorinya, sehingga
kebanyakan properti yang ada nantinya akan memiliki format font-* ataupuntext-*. Pembahasan akan dimulai dengan properti
font.
Font Family
Properti font-family merupakan properti yang menentukan
font yang digunakan untuk menampilkan teks. Properti ini dapat berisi beberapa
nilai, sehingga kita memiliki font pengganti yang dapat dipilih oleh sistem
jika sistem pengguna tidak memiliki font utama yang diingnkan. Font yang paling
pertama kali diberikan (berada di paling kiri) merupakan font utama yang akan
digunakan jika sistem pengguna memiliki font tersebut. Jika tidak, browser akan
terus mencari pada daftar font di properti font-family, terus sampai pada akhir di mana
browser akan menggunakan font standar sesuai dengan jenis font yang ditentukan.
Font yang memiliki nama lebih dari satu kata harus diapit dengan tanda petik.
Berikut adalah contoh kode
penggunaan font-family:
h1 {
font-family: Georgia, "Times New
Roman", "Book Antiqua", serif;
}
Font Size
Properti font-size memberikan kemampuan untuk
mengubah ukuran teks dengan menggunakan sistem pengukuran huruf yang dibahas
pada bagian Sistem
Pengukuran Huruf. Berikut
adalah contoh penggunaan properti ini:
a {
font-size: 12px;
}
p {
font-size: 10pt;
}
h1 {
font-size: 1.25em;
}
h2 {
font-size: 110%;
}
Font Style
Untuk memberikan cetak miring terhadap
teks, kita dapat menggunakan properti font-style. Properti ini menerima empat nilai
standar, yaitu normal, italic, oblique, dan inherit. Perbedaan antara italic dan oblique biasanya tergantung kepada font
yang dipilih, karena tidak setiap font memiliki typeface jenis ini. Nilai yang
paling sering digunakan ialah normal dan italic.
Berikut adalah contoh penggunaan
properti font-style:
strong {
font-style: italic;
}
Font Variant
Properti font-variant digunakan untuk memberikan
tampilan small caps, yaitu seluruh teks ditulis dengan huruf
kapital yang berbeda ukuran. Huruf kapital ukuran standar digunakan pada tempat
yang memang merupakan huruf kapital, sementara huruf standar (kecil)
menggunakan model huruf kapital yang diperkecil. Untuk lebih jelasnya, coba
lakukan eksperimen dengan browser pada properti ini.
Properti font-variant menerima tiga buah nilai,
yaitu small-caps, normal, dan inherit. Berikut adalah contoh penggunaan
properti font-variant:
h1 {
font-variant: small-caps;
}
Perlu diingat juga bahwa sama dengan
penggunaan nilai oblique pada font-style, nilai small-caps bergantung kepada dukungan dari
font yang digunakan. Untuk mendapatkan efek maksimal, pastikan font yang
digunakan memang memiliki typeface jenis small caps.
Font Weight
Terkadang kita perlu mengubah ketebalan
dari sebuah teks pada bagian tertentu dari sebuah dokumen, misalnya untuk
memberikan penekanan teks, atau menarik perhatian pembaca pada singkatan. Untuk
kasus seperti ini kita dapat menggunakan properti font-weight. Properti ini dapat diisikan dengan
nilai kata kunci khusus seperti normal, bold,bolder, lighter, dan inherit. Yang paling sering ditemui ialah
penggunaan nilai normal dan bold untuk mengubah teks dari standar
menjadi cetak tebal, atau sebaliknya.
Selain menggunakan kata kunci, kita juga
dapat mengisikan properti ini dengan nilai angka, yaitu dengan angka 100,200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, dan 900. Nilai-nilai angka ini merepresentasikan tingkat
ketebalan teks, mulai dari paling tipis (100) sampai yang paling tebal (900). Nilai angka pada teks normal
ialah 400, dan nilai
bold ialah 700. Sebelum
menggunakan nilai angka ini, pastikan typeface yang digunakan mendukung ketebalan
tersebut, karena jika tidak maka pengisian nilai tidak akan memberikan efek.
Berikut ialah contoh penggunaan
properti font-weight:
h1 {
font-weight: bold;
}
em {
font-weight: 700;
}
Line Height
Seperti yang telah dijelaskan pada
bagian Jarak
Antar Baris, properti
ini digunakan terutama untuk mengubah jarak antar baris dari sebuah teks. Nilai
yang dapat diisikan pada bagian ini sama dengan font-size, yaitu nilai Sistem
Pengukuran Huruf.
Berikut ialah contoh penggunaan
properti line-height:
Penulisan Singkat Properti Font
Seluruh properti font yang diberikan
pada bagian-bagian sebelumnya dapat dikombinasikan dan dituliskan dalam hanya
satu properti font. Jika
ingin menyingkat penulisan, kita harus memberikan urutan properti yang tepat,
yaitu:font-style, font-variant, font-weight, font-size, line-height, dan font-family. Seluruh nilai-nilai yang akan diisikan
tersebut harus dipisahkan dengan spasi (" "), kecuali utnuk font-size dan line-height. Properti font-sizedan line-height dipisahkan dengan slash (/).
Perlu diingat juga bahwa nilai-nilai
dari properti yang diisikan pada penulisan singkat bersifat opsional (boleh
tidak diisi), kecuali untuk font-size dan font-family. Karena hal ini pula, yang paling
sering dijumpai pada penggunaan penulisan singkat ialah hanya font-size dan font-family.
Kode berikut memberikan contoh penulisan
singkat properti font:
p {
font: italic small-caps bold 13px/20px 'Helvetica Neue',
Arial, Helvetica, sans-serif;
}
Text Properties
Mengetahui cara untuk mengatur pilihan font
dan berbagai propertinya tentu saja tidak cukup untuk menghasilkan tipografi
dokumen web yang maksimal. Selain mengubah berbagai properti font, kita juga
dapat mengatur berbagai hal yang berhubungan dengan teks.
Text Align
Melakukan pelurusan (align) teks
merupakan bagian penting untuk mendapatkan ritme dan alur pembacaan sebuah
dokumen. Selain itu, kita juga dapat memperbaiki permasalahan seperti river
dengan memiliki pelurusan teks yang benar.
Pelurusan teks pada CSS diatur dengan
menggunakan properti text-align, yang dapat diisikan dengan lima nilai, yaitu:left, right, center, justify, and inherit. Seluruh nilai tersebut sama artinya
dengan nilai pelurusan teks pada program pengolah kata seperti Microsoft Word,
sehingga penjelasan lebih lanjut tidak akan dilakukan lagi.
Berikut adalah contoh penggunaan
properti text-align:
p {
text-align: justify;
}
Text Decoration
Properti text-decoration memberikan kemampuan untuk
menghias teks, yang dapat diisikan dengan nilai-nilai berikut:none, underline, overline, line-through, blink, and inherit. Mayoritas penggunaan properti ini
dilakukan untuk menghilangkan garis bawah pada teks dari link, tetapi tentunya
kita dapat menggunakan text-decoration untuk berbagai keperluan lain.
Kegunaan tiap-tiap properti sendiri sama
seperti namanya: overline memberikan teks garis di atas tulisan, underlinememberikan garis di bawah tulisan, line-through membuat teks dicoret, dan blink membuat teks berkedip. Dari
seluruh properti, yang tidak disarankan untuk digunakan ialah blink, karena properti ini membuat pengguna
sulit membaca teks.
Nilai line-through sendiri dapat digunakan untuk
menandakan teks yang akan dihapus dari sebuah dokumen (semantik: tag del) atau teks yang telah tidak relevan
atau akurat (semantik: tag s).
Berikut adalah contoh penggunaan
properti text-decoration:
h1 {
text-decoration: underline;
}
Text Indent
Properti text-indent dapat digunakan untuk memberikan
indentasi terhadap teks, seperti yang sering tampak pada tulisan di buku.
Properti ini dapat digunakan untuk memberikan indentasi ke dalam (nilai
positif) maupun ke luar (nilai negatif), dan dapat diisikan dengan nilai-nilai
pada Sistem
Pengukuran Huruf.
Berikut adalah contoh kode penggunaan
properti text-indent:
Text Shadow
Properti text-shadow, seperti namanya, memungkinkan kita
menambahkan bayangan, atau beberapa bayangan, ke teks. Properti ini harus
diisikan dengan empat nilai secara terurut dari kiri ke kanan. Adapun
nilai-nilai yang harus diisikan ialah sebagai berikut:
- Jarak
bayangan pada sumbu x, diisikan dengan satuan Sistem Pengukuran Huruf kecuali %,
- Jarak
bayangan pada sumbu y, diisikan dengan satuan Sistem Pengukuran Huruf kecuali %,
- Tingkat pengaburan
bayangan, diisikan dengan satuan Sistem Pengukuran Huruf kecuali %, dan
- Warna dari
bayangan, diisikan dengan nilai warna pada CSS.
Properti ini juga dapat diisikan dengan
beberapa nilai, agar teks yang diaplikasikan dapat memiliki beberapa bayangan.
Jika ingin mengisikan beberapa nilai, pisahkan setiap nilai bayangan dengan
tanda koma (,).
Berikut adalah contoh kode dari
properti text-shadow:
h1 {
text-shadow: 4px 4px 2px rgba(150, 150, 150, 1);
}
/*
Banyak Bayangan
*/
h2 {
text-shadow: 4px 4px 2px rgba(150, 150, 150, 1),
1em 1em 2em rgba(125, 255, 255, 1);
}
Text Transform
Properti text-transform sama dengan properti font-variant, dalam hal properti ini memberikan
perubahan huruf (kapital ke standar atau sebaliknya) terhadap teks yang
ditampilkan. Jika font-variant mencari typeface huruf kapital kecil, maka text-transform menggunakan typeface yang umum ada
untuk mengubah teks.
Nilai yang mungkin diisikan dengan
properti ini yaitu: none, capitalize, uppercase, lowercase, and inherit. Nilaiuppercase dan lowercase sudah jelas kegunaannya, sementara
nilai capitalize digunakan agar seluruh awal kata dari teks
dibuat menjadi huruf kapital. Nilai none akan menyebabkan teks ditampilkan sebagaimana ia
diketikkan.
Berikut adalah contoh penggunaan
properti text-transform:
a.sponsor {
text-transform: capitalize;
}
Letter Spacing dan Word Spacing
Properti letter-spacing dan word-spacing digunakan untuk mengatur jarak
antar huruf dan jarak antar kata. Penjelasan mengenai kedua hal tersebut dapat
dibaca pada bagian Jarak
Antar Kata dan Huruf. Nilai
yang diterima ialah unit pada Sistem
Pengukuran Huruf.
Kode di bawah memberikan contoh
penggunaan kedua properti ini:
p {
letter-spacing: 0.7em;
word-spacing: 0.9em;
}
Web Safe Font
Ketika kita memilih font untuk digunakan
dalam dokumen web, browser akan mencari font yang disebutkan dari sistem
operasi terlebih dahulu. Jika font tidak ditemukan, browser akan secara
otomatis menggunakan font yang standar, antara serif atau sans-serif.
Untungnya, ada beberapa jenis font yang
hampir selalu ada pada komputer, tablet, handphone, ataupun berbagai perangkat
yang dapat melakukan browsing. Beberapa font yang selalu ada ini hampir dapat
selalu digunakan oleh desainer, karena kemungkinan besar perangkat yang membuka
akan dapat menampilkan font dengan benar. Karena keamanan yang ditawarkan, font
jenis ini dikenal dengan nama “Web Safe Font”.
Adapun beberapa contoh dari web safe
font ialah sebagai berikut:
- Arial
- Courier New
- Courier
- Garamond
- Georgia
- Lucida Sans
- Lucida
Grande
- Lucida
- Palatino
- Linotype
- Tahoma
- Times New
Roman
- Times
- Trebuchet
- Verdana
Web Font
Adanya keterbatasan dalam memilih font
yang dapat digunakan tentu saja akan membatasi kreatifitas seorang desainer.
Untuk menanggulangi hal ini, browser modern telah mendukung sebuah properti
yang dikenal dengan nama “Web Font”. Properti yang digunakan ialah @font-face dari CSS. Langsung saja, berikut
adalah contoh kode dari properti @font-face:
@font-face {
font-family: 'Windings';
src: url('windings.eot');
src: url('windings.eot') format('embedded-opentype'),
url('windings.woff') format('woff'),
url('windings.ttf') format('truetype'),
url('windings.svg') format('svg');
}
body {
font-family: 'Windings', 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;
}
Seperti yang dapat dilihat pada kode di
atas, pengunaan properti @font-face sangatlah sederhana dan langsung:
spesifikasikan font-family, kemudian rujuk ke URL tempat kita menyimpan font
tersebut, dan panggil pada elemen lain.